Pasar Dadakan HZ Mustofa: Ramai, Macet, dan ‘Tiket Aman’ yang Dipertanyakan

Tasikmalaya – Menjelang Lebaran, Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya berubah menjadi lautan pedagang kaki lima (PKL) yang berjejer rapat, menawarkan segala kebutuhan dari pakaian hingga kuliner khas. Namun, di balik keramaian ini, muncul dugaan adanya pungutan liar yang menjadi “tiket aman” bagi pedagang agar bisa berjualan di kawasan tersebut.

Dilansir dari Radar Tasikmalaya, seorang pedagang celana asal Cikijing Majalengka, Ari Ibrahim, mengeluhkan pungutan yang harus dibayarkan meski dagangannya belum laku banyak. “Kemarin saya baru buka, tapi cuma laku empat potong celana. Modal belum balik, tapi tetap harus bayar lapak,” katanya.

Senada dengan itu, Kabar Priangan melaporkan bahwa Faiz Saipul Miftah, pedagang pakaian lainnya, juga mengalami hal yang sama. “Tahun lalu saya bisa jualan sampai Rp10 juta sehari, tapi sekarang masih belum pasti. Mudah-mudahan tetap ramai,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Pedagang Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya, Ai Sumarna, menilai bahwa pungutan liar ini sudah menjadi tradisi tahunan yang sulit diberantas. “Kalau dibiarkan terus, ini akan jadi kebiasaan dan makin sulit dihentikan,” kata Ai kepada Radar Tasikmalaya.

Budayawan sekaligus pemerhati sosial Kota Tasikmalaya, Tatang Pahat, bahkan menyoroti lemahnya penanganan dari pemerintah daerah. “Kalau menunggu wali kota baru, ya bisa lama. Tapi kepala dinas kan bisa diganti kapan saja kalau tidak mampu mengurus ini,” ujarnya dalam wawancara dengan Kabar Priangan.

Sementara itu, pasar dadakan ini semakin memperparah kemacetan di sepanjang HZ Mustofa. Warga yang hanya ingin melintas harus menghadapi jalan yang menyempit karena dipenuhi pedagang dan pembeli. Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai dugaan pungutan liar ini.

See also  Lingkungan Kampus Tak Lagi Aman? Dugaan Kekerasan Seksual di Unsil Tasikmalaya Menggegerkan

Namun, satu hal yang pasti: selama ada pembeli, dan selama ada “tiket aman,” pasar dadakan HZ Mustofa akan terus menjadi fenomena tahunan yang tak terbendung di Tasikmalaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *