Datang ke Saung Ranggon bagaikan sejenak melangkah ke desa: hamparan padi hijau yang asri membentang di depan saung-saung kayu tradisional, ditemani sesekali suara kereta api yang melintas dekat rel. Patung ikan gurame raksasa menyapa di sebelah kolam, sementara perahu bebek mengapung menanti penumpang bermain air. Nuansa alam terbuka dan desain bangunan saung dengan atap genteng merah memang sengaja dibuat mengingatkan pada suasana kampung Sunda yang hangat. Sambil menanti hidangan, pengunjung diajak rileks menikmati udara segar, melihat taman kecil dan jembatan kayu kecil di tepi kolam, juga mural-mural penyambut dari foto-foto artis yang pernah berkunjung. Harapan Rakyat menyebut Saung Ranggon “berkonsep lesehan yang menjadi legend” di Tasikmalaya, dan hal itu terbukti dari keramahan pengunjung lokal serta pelanggan setia yang datang berulang kali.
Sejarah Singkat dan Pertumbuhan Saung Ranggon
Saung Ranggon memang dikenal sejak lama sebagai pelopor resto Sunda lesehan di Tasikmalaya. Awalnya, menurut pemilik Haji Imat, tempat itu hanya lahan parkir seluas 50 bata; kini telah berkembang menjadi area seluas sekitar 5.000 meter persegi. Lokasi di Jl. Leuwidahu No.81, Indihiang, Tasikmalaya membuatnya mudah dijangkau dari pusat kota. Bahkan, wisatawan dari luar kota kerap singgah di sini karena lokasinya dekat dengan Stasiun Tasikmalaya. Dengan bangunan saung-saung kayu yang luas dan nuansa alam yang kental, Saung Ranggon sejak berdiri sudah menjadi tempat nyaman untuk menjamu keluarga besar atau rombongan.
Menu Khas Sunda yang Lezat dan Lengkap
Saung Ranggon menawarkan beragam hidangan khas Sunda yang menggugah selera. Menu andalan utamanya adalah olahan gurame dalam berbagai citarasa. Gurame asam pedas misalnya, disajikan dengan bumbu kuning berempah yang kental dan irisan cabai merah segar, sering disebut pelanggan sebagai “gurame terenak” di kota ini. Dengan berat ikan sekitar 8 ons, gurame asam pedas dibanderol sekitar Rp162.500 per porsi. Varian gurame lainnya meliputi gurame goreng biasa, gurame bakar, serta gurame bumbu cobek honje atau kecap yang harum. Selain gurame, ada juga ayam goreng kampung Parahyangan, ayam bakar, sate sapi, serta pepes ikan dan pepes tahu yang wangi sambal.
Pilihan sayur dan lalapan tak kalah lengkap: karedok segar, pencok kacang, oseng kangkung, oseng genjer, timun, tomat dan sayur rebus, semuanya dilengkapi sambal dadakan khas Sunda. Untuk teman makan, tersedia aneka minuman dari jus buah segar sampai teh panas dan dingin, serta sirup kemasan. Harga makanan di Saung Ranggon terbilang masuk akal untuk porsi besar; misalnya satu porsi karedok sekitar Rp31.000 saja. Beberapa menu populer lain yang direkomendasikan pengunjung antara lain ayam goreng parahyangan, pencok kacang, mendoan, hingga seblak ceker pedas.
Fasilitas Lengkap dan Pemandangan Memikat
Pengelola Saung Ranggon berupaya menjaga kenyamanan pengunjung. Area makan terbagi antara saung lesehan tradisional dan meja kursi biasa; beberapa saung didirikan persis di tepi sawah atau kolam. Desain bangunan menyerupai saung di tengah sawah namun dengan sentuhan modern membuat suasana lebih asri dan membuat pengunjung betah berlama-lama. Fasilitas pendukung seperti parkir luas (hingga mampu menampung bus wisata), toilet bersih, dan mushola tersedia untuk memudahkan pengunjung.
Saung Ranggon juga sangat ramah keluarga. Tersedia area bermain anak berupa perosotan, flying fox mini, dan kolam ikan yang bisa dinaiki perahu bebek secara gratis. Kolam ini lengkap dengan aneka spot foto instagramable, misalnya patung ikan gurame dan jembatan kayu kecil di tengah taman. Beberapa ulasan menyebut “tersedia arena bermain anak” sebagai daya tarik tersendiri. Pengunjung dewasa bisa santai makan sambil menikmati pemandangan terbuka: hamparan sawah, pegunungan di kejauhan, serta rangkaian kereta api yang sesekali melintas hanya beberapa puluh meter dari resto. Budi Budiman, vlogger kuliner, bahkan memuji bahwa “Saung Ranggon dengan kondisi yang lebih alami, lebih terbuka, lebih ‘nyunda’, apalagi makanannya luar biasa”.
Akses, Jam Buka, dan Tips Berkunjung
Bagi wisatawan dari Bandung atau Jakarta, Saung Ranggon mudah dijangkau melalui jalur tol dan jalan utama Tasikmalaya. Dari pusat Tasikmalaya (Masjid Agung) berjarak sekitar 15 menit berkendara, dan lokasinya dapat ditempuh pula dari Stasiun Tasikmalaya dalam waktu singkat. Alamat lengkapnya adalah Jl. Leuwidahu No.81, Indihiang, Tasikmalaya. Restoran buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 20.00 WIB.
Waktu terbaik berkunjung adalah saat siang hari menjelang sore agar bisa menikmati udara sejuk dan pemandangan pegunungan. Di akhir pekan atau musim liburan tempat ini kerap penuh, bahkan saat Ramadan banyak warga mengadakan buka puasa bersama di sini. Untuk menghindari antrian, sebaiknya pesan tempat atau datang lebih pagi. Banyak pengunjung juga menyarankan untuk mencoba waktu berbuka puasa di sini karena suasana keluarga yang hangat.
Kesimpulan Cerita Saung Ranggon
Saung Ranggon Tasikmalaya berhasil menggabungkan kelezatan masakan Sunda otentik dengan suasana alam pedesaan yang menenangkan. Paduan menu gurame dan ayam khas Sunda, harga terjangkau, fasilitas luas, serta pemandangan sawah dan kereta api membuatnya istimewa sebagai tempat berkumpul keluarga atau sahabat. Meski berlokasi dekat kota, sensasi “kempung” begitu kental sehingga pengunjung seolah terbawa kembali ke akar tradisi Sunda. Berbagai ulasan memuji makanan yang lezat dan layanan ramah, menjadikan Saung Ranggon rekomendasi wajib bagi pencinta kuliner dan traveller yang berkunjung ke Tasikmalaya.