Tim Dokter RSHS Bandung Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Nadia dan Nadira Asal Tasikmalaya

Bayi kembar siam Nadia dan Nadira / Detik Jabar

TASIKNET – Sebuah kabar menggembirakan datang dari dunia medis Indonesia. Tim dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil melakukan operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam dempet bokong atau pygopagus, yang diberi nama Nadia dan Nadira. Kedua bayi perempuan tersebut berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ketua Tim Pemisahan Kembar Siam RSHS, dr. Dikki Drajat Kusmayadi, mengungkapkan bahwa Nadia dan Nadira sudah dirujuk ke RSHS sejak mereka berusia dua hari. Namun, operasi pemisahan baru bisa dilaksanakan pada awal Mei 2025 karena ada pertimbangan medis yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

“Pemisahan bayi kembar siam tidak bisa dilakukan secara instan. Idealnya dilakukan setelah usia delapan bulan agar kondisi fisik dan organ lebih siap,” jelas dr. Dikki dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025), dikutip dari Antara.

Tantangan Kompleks: Menangani Organ dan Sistem Saraf yang Terhubung
Operasi ini menjadi salah satu tantangan besar bagi tim medis karena posisi dempet berada di bagian bokong, yang menyatukan struktur penting seperti tulang ekor, tulang sakrum, serta sebagian organ internal seperti usus dan alat reproduksi.

“Meski secara luar tampak memiliki dua vagina yang menyatu, masing-masing bayi ternyata memiliki sistem reproduksi dalam yang lengkap: rahim dan indung telur masing-masing,” terang dr. Dikki.

Masalah lainnya adalah kedua bayi hanya memiliki satu anus, yang membuat tim dokter harus melakukan prosedur pembuatan anus baru beserta kolostomi sementara untuk keduanya. Tindakan ini akan dilanjutkan dengan tahapan penyempurnaan di masa mendatang.

Operasi Libatkan Lebih dari 40 Tenaga Medis dan Teknologi Saraf Canggih
Saking kompleksnya tindakan medis ini, lebih dari 40 tenaga medis lintas disiplin ikut terlibat. Tak hanya ahli bedah anak, tim juga mengerahkan ahli saraf yang menggunakan sensor khusus untuk memantau sistem persarafan bayi selama prosedur berlangsung.

See also  Kolam Renang Soeka: Oase Segar di Jantung Singaparna, Tasikmalaya

“Selama operasi, tubuh bayi kami pasangi sensor untuk memantau respon saraf. Ini penting untuk memastikan setiap proses pemisahan berlangsung aman dan sesuai,” tambah Dikki.

Kisah Inspiratif dari Deretan Kasus Kembar Siam RSHS
Nadia dan Nadira kini tercatat sebagai pasien kembar siam ke-13 yang berhasil dipisahkan oleh tim RSHS Bandung, dari total 33 kasus yang pernah ditangani rumah sakit ini. Meski begitu, Dikki menjelaskan bahwa tidak semua kembar siam bisa dipisahkan, terutama bila menyatu di organ vital seperti otak atau jantung.

“Beberapa pasangan kembar siam memang tetap hidup meski tidak dipisahkan, tetapi setiap kasus memiliki pendekatan berbeda. Ada yang tidak memungkinkan secara medis,” ungkapnya.

Keberhasilan ini tak hanya menjadi kabar baik bagi keluarga Nadia dan Nadira, tetapi juga menjadi bukti kemajuan kemampuan tenaga medis Indonesia dalam menangani operasi berisiko tinggi. RSHS Bandung kembali menunjukkan reputasinya sebagai salah satu rumah sakit rujukan nasional dalam penanganan kasus-kasus kompleks seperti kembar siam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *