
Bayangkan sebuah danau tenang seluas 21 hektare, dikelilingi hijaunya pepohonan, ditemani semilir angin yang membelai lembut wajah. Itulah Situ Cibeureum Tasikmalaya—sebuah tempat yang menyimpan pesona alam sekaligus kisah-kisah lama yang menggugah imajinasi. Berada di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, tempat ini hanya sekitar 20 menit dari pusat Kota Tasikmalaya. Dekat, tapi belum banyak yang benar-benar mengenalnya.
Di balik keheningan airnya, Situ Cibeureum menyimpan cerita yang tak biasa. Nama “Cibeureum” sendiri berasal dari fenomena misterius: konon air di situ ini pernah berubah warna menjadi kemerahan. Legenda yang turun-temurun menceritakan tentang sosok gaib bernama Si Layung, seekor ikan besar berwarna merah yang diyakini sebagai penunggu danau. Ketika Si Layung muncul ke permukaan, air danau seolah menyala merah, menciptakan kesan magis yang sampai hari ini masih menjadi cerita hangat di kalangan warga.
Jejak Sejarah dan Mitos yang Menghidupkan
Kisah mistis Situ Cibeureum bukan sekadar dongeng pengantar tidur. Sekitar lima abad lalu, seorang tokoh agama Hindu bernama Ki Bagus Djamri dikisahkan membangun sebuah taman di sekitar kolam ini, berdasarkan petunjuk dalam mimpinya. Dari taman kecil itu, lahirlah sebuah danau yang kini dikenal sebagai Situ Cibeureum—danau yang menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan budaya.
Bagi warga sekitar, danau ini tak hanya menyimpan keindahan visual, tapi juga identitas dan kenangan masa kecil. Didi, salah seorang warga Purbaratu, mengenang masa mudanya ketika memancing di danau ini. Kini, ia hanya duduk di tepiannya, memandangi air yang makin menyusut dan berharap tempat ini tak sekadar menjadi legenda yang perlahan tenggelam.
Wisata Alam Tasikmalaya yang Tersembunyi
Sebagai danau indah di Tasikmalaya, Situ Cibeureum sebenarnya punya banyak potensi untuk dikembangkan sebagai wisata alam yang layak diperhitungkan. Posisinya yang strategis dan keindahan alam sekitarnya menjadikannya spot ideal untuk aktivitas santai seperti piknik, bersepeda, hingga sekadar menikmati senja. Bahkan tak sedikit pesepeda dari luar kota seperti Ciamis yang menyempatkan diri singgah, walau hanya untuk menghela napas di bawah rindangnya pepohonan.
Namun, situasi di lapangan tidak seindah potensi yang ditawarkan. Infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata masih minim. Banyak area tampak kurang terurus, dengan tumpukan sampah dan saluran air yang mulai mengering akibat alih fungsi lahan di bagian hulu. Padahal, dengan sedikit perhatian, Situ Cibeureum bisa bersanding sejajar dengan Situ Gede yang lebih dulu dikenal sebagai ikon wisata air Kota Tasikmalaya.
Fungsi Ekologis yang Krusial
Lebih dari sekadar destinasi rekreasi, Situ Cibeureum Tasikmalaya juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Danau ini berfungsi sebagai sumber irigasi bagi area pertanian di sekitarnya dan menjadi tempat penampungan air hujan yang krusial di musim penghujan. Seperti jantung yang berdetak pelan namun pasti, keberadaan danau ini menopang kehidupan masyarakat sekitar secara ekologis.
Tak hanya itu, kawasan danau juga menjadi habitat bagi berbagai jenis burung dan ikan air tawar. Keberadaan ekosistem ini menjadi penanda bahwa alam masih bersahabat, meski perlahan butuh bantuan untuk bertahan hidup.
Membangun Harapan, Menghidupkan Kembali
Banyak warga menyayangkan kondisi Situ Cibeureum yang makin menyurut dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat luas. Yuda, seorang pesepeda yang kerap melintasi kawasan ini, mengatakan bahwa sejak masa kecil hingga kini ia sudah memiliki cucu, Situ Cibeureum tetap seperti itu saja. “Begitu-begitu saja, tak ada perkembangan,” katanya.
Namun di balik rasa kecewa itu, terselip harapan. Harapan bahwa suatu hari, tempat ini bisa ditata ulang menjadi tempat wisata tersembunyi di Jawa Barat yang membanggakan. Dengan penataan kawasan, promosi wisata yang konsisten, serta pelibatan komunitas lokal, bukan hal mustahil jika Situ Cibeureum bisa menjadi magnet wisata baru yang ramah lingkungan dan bernilai budaya tinggi.
Akses dan Potensi Pengembangan
Untuk kamu yang penasaran dan ingin merasakan langsung suasana Situ Cibeureum, akses menuju lokasi cukup mudah. Dari pusat Kota Tasikmalaya, kamu hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 20 menit ke arah selatan. Lokasinya yang berada tak jauh dari kawasan permukiman membuatnya ideal untuk dikunjungi kapan saja, baik pagi saat kabut masih menari-nari di atas air, maupun sore saat langit mulai berwarna jingga.
Dengan area seluas 21 hektare, pengembangan wisata seperti jalur jogging, dermaga kecil untuk perahu wisata, hingga taman edukasi berbasis lingkungan bisa menjadi opsi jangka panjang yang menguntungkan.
Penutup: Menjaga Warisan, Menata Masa Depan
Situ Cibeureum bukan hanya danau; ia adalah cermin yang memantulkan hubungan manusia dengan alam, mitos dengan realita, sejarah dengan masa depan. Menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata andalan Tasikmalaya bukan hanya soal mendatangkan pengunjung, tetapi juga menjaga warisan leluhur agar tak hilang ditelan waktu.
Jika kamu sedang mencari tempat tenang untuk melepas penat, sekaligus ingin merasakan kedekatan dengan alam dan cerita-cerita mistis yang masih berbisik di antara riak air, maka Situ Cibeureum Tasikmalaya adalah jawabannya. Dan siapa tahu, kamu bisa melihat sekelebat bayangan Si Layung yang masih setia menjaga perairan merahnya.