
TASIKMALAYA – Pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti perbukitan Tasikmalaya ketika langkah kaki menapaki jalan setapak menuju Saung Nanjung Rancage. Suara gemericik air sungai dan kicau burung bersahutan, menciptakan harmoni alam yang menenangkan. Di kejauhan, deretan saung tradisional berdiri anggun, seolah menyambut setiap tamu yang datang untuk menyelami kekayaan budaya Sunda.
Sejarah dan Latar Belakang
Saung Nanjung Rancage didirikan sebagai upaya pelestarian budaya lokal oleh sekelompok seniman dan budayawan Tasikmalaya. Nama “Nanjung Rancage” sendiri memiliki makna mendalam dalam bahasa Sunda: “nanjung” berarti berkembang atau maju, sementara “rancage” berarti kreatif atau inovatif. Tempat ini menjadi simbol semangat masyarakat Tasikmalaya dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.
Daya Tarik Utama
Saung Nanjung Rancage menawarkan berbagai aktivitas yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan langsung kehidupan masyarakat Sunda. Beberapa daya tarik utamanya meliputi:
- Workshop Kerajinan Tangan: Pengunjung dapat belajar membuat anyaman bambu, batik khas Tasikmalaya, dan kerajinan tangan lainnya yang mencerminkan kearifan lokal.
- Pertunjukan Seni Tradisional: Setiap akhir pekan, saung ini menyelenggarakan pertunjukan seni seperti tari jaipong, wayang golek, dan musik angklung yang dibawakan oleh seniman lokal.
- Kuliner Khas Sunda: Di area kuliner, tersedia berbagai hidangan tradisional seperti nasi liwet, pepes ikan, dan karedok yang disajikan dengan cita rasa autentik.
- Edukasi Budaya: Tersedia program edukasi untuk pelajar dan wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang adat istiadat, bahasa, dan sejarah masyarakat Sunda.
Akses Menuju Lokasi
Saung Nanjung Rancage terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya. Akses menuju lokasi cukup mudah, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Bagi pengguna transportasi umum, tersedia angkot jurusan Rajapolah yang berhenti tidak jauh dari lokasi saung.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Musim kemarau, antara bulan Juni hingga September, merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi Saung Nanjung Rancage. Cuaca yang cerah memungkinkan pengunjung menikmati seluruh aktivitas luar ruangan tanpa terganggu hujan. Selain itu, pada bulan-bulan tersebut sering diadakan festival budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan seni dan pameran kerajinan tangan.
Tips dari Wisatawan Lokal
Beberapa tips dari wisatawan lokal yang telah mengunjungi Saung Nanjung Rancage:
- Datang Pagi Hari: Untuk menikmati suasana yang tenang dan udara segar, disarankan datang pada pagi hari.
- Ikuti Workshop: Jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti workshop kerajinan tangan, karena pengalaman ini memberikan pemahaman mendalam tentang budaya lokal.
- Cicipi Kuliner Lokal: Luangkan waktu untuk mencicipi hidangan khas Sunda yang disajikan di area kuliner saung.
- Bawa Uang Tunai: Beberapa stan kerajinan dan kuliner mungkin belum menerima pembayaran non-tunai, jadi sebaiknya membawa uang tunai secukupnya.
- Hormati Adat Setempat: Selalu menghormati adat dan norma setempat, termasuk dalam berpakaian dan berperilaku selama berada di area saung.
Saung Nanjung Rancage bukan sekadar destinasi wisata, melainkan jendela untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya Sunda. Dengan berbagai aktivitas edukatif dan pengalaman autentik yang ditawarkan, tempat ini menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin menyelami tradisi dan kearifan lokal Tasikmalaya.