Resto Hotel di Tasikmalaya Ditutup Satpol PP Akibat Pelanggaran Tempat Hiburan Malam

Pemeriksaan Resto di Tasikmalaya / Istimewa

TASIKNET – Sebuah resto hotel di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, mendadak menjadi sorotan publik setelah video pesta dugem yang menampilkan tarian erotis tersebar luas di media sosial. Video tersebut memperlihatkan suasana gemerlap dengan seorang perempuan yang menari dan melepas bra, memicu reaksi keras dari masyarakat dan pemerintah setempat. 

Langkah Tegas Satpol PP: Penutupan Sementara Resto Hotel

Menanggapi kejadian tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya segera mengambil tindakan. Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP, Junjun Junaedi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memanggil pengelola resto hotel untuk dimintai keterangan. Pengelola mengakui adanya kelalaian dalam pengawasan, yang menyebabkan terjadinya aksi tidak senonoh oleh pengunjung.

“Kami memberikan dua opsi kepada pengelola: ditutup paksa atau menutup secara sukarela. Akhirnya, disepakati bahwa resto hotel tersebut akan ditutup secara mandiri,” ujar Junjun. 

Penutupan ini bersifat sementara. Jika pengelola ingin membuka kembali usahanya, mereka diwajibkan untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, serta membuat pernyataan komitmen untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

Dampak Terhadap Pariwisata dan Citra Kota Santri

Tasikmalaya dikenal sebagai “Kota Santri” dengan nilai-nilai religius yang kuat. Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi dunia pariwisata lokal, mengingat pelanggaran tersebut tidak hanya mencoreng citra kota, tetapi juga berpotensi mengganggu ketertiban umum.

Staf Bidang Pariwisata Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Ardis Sudiaman, menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui adanya acara musik DJ di resto tersebut. Namun, kegiatan tersebut seharusnya tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku.

“Kami akan lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat hiburan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Ardis.

See also  IPAL TPA Ciangir Kembali Disorot, DPRD dan Aktivis Pantau Progres Proyek di Tasikmalaya

Pelajaran dan Harapan ke Depan

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan hiburan. Pengelola harus lebih selektif dalam mengawasi kegiatan yang berlangsung di tempat usahanya, memastikan bahwa semua aktivitas sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku.

Masyarakat juga diharapkan lebih proaktif dalam melaporkan kegiatan yang mencurigakan atau melanggar aturan kepada pihak berwenang. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga ketertiban dan citra positif kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *