​Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

Hasan Nasbi mundur dari jabarannya sebagai Kepala PCO

TASIKNET – Hasan Nasbi mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Kantor Pusat Komunikasi Presiden) dan menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto atas kekurangan dalam kinerjanya.Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Instagram @totalpolitikcom, Nasbi mengungkapkan bahwa ia mengundurkan diri pada 21 April 2025.

Latar Belakang Karier Hasan Nasbi

Hasan Nasbi memulai kariernya sebagai jurnalis di Harian Kompas pada tahun 2005 hingga 2006. Setelah itu, ia bergabung dengan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sebagai peneliti dari tahun 2006 hingga 2008.

Pada tahun 2008, ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network, yang menjadi salah satu lembaga survei terkemuka di Indonesia. Selain itu, ia juga dikenal sebagai anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024. ​

Pada 19 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo melantik Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024. Lembaga ini dibentuk untuk memberikan dukungan kepada Presiden dalam melaksanakan komunikasi dan informasi kebijakan strategis serta program prioritas Presiden. ​

Langkah Mundur yang Mengejutkan

Keputusan mundurnya Hasan Nasbi diumumkan pada 29 April 2025. Meskipun alasan resmi dari pengunduran diri ini belum dipublikasikan, beberapa pengamat politik menduga bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pribadi Hasan Nasbi untuk fokus pada kegiatan lain di luar pemerintahan.​

Selama menjabat, Hasan Nasbi dikenal aktif dalam membentuk struktur organisasi Kantor Komunikasi Kepresidenan. Pada 18 November 2024, ia melantik 50 pejabat dan tenaga profesional, termasuk tiga deputi dan enam juru bicara, di Gedung Krida Bhakti, Jakarta. ​

Dampak Terhadap Komunikasi Pemerintahan

Mundurnya Hasan Nasbi tentu akan mempengaruhi dinamika komunikasi pemerintahan. Kantor Komunikasi Kepresidenan, yang sebelumnya berfungsi sebagai lembaga strategis dalam menyampaikan kebijakan dan program Presiden, kini menghadapi tantangan dalam menjaga kesinambungan komunikasi publik.​

See also  Kejagung Buka Peluang Periksa Nadiem Makarim Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun

Namun, langkah ini juga membuka peluang bagi figur baru untuk memimpin lembaga tersebut. Pemerintah diharapkan dapat segera menunjuk pengganti yang memiliki visi dan kemampuan dalam mengelola komunikasi strategis, sehingga fungsi lembaga ini tetap berjalan efektif.​

Pandangan dari Pengamat Politik

Beberapa pengamat politik menilai bahwa pengunduran diri Hasan Nasbi merupakan langkah yang tepat, mengingat dinamika politik yang terus berkembang. Menurut mereka, dengan mundurnya Hasan Nasbi, akan ada ruang bagi figur baru yang lebih adaptif terhadap perubahan dan tantangan komunikasi di era digital.​

Selain itu, langkah ini juga dianggap sebagai upaya untuk menjaga independensi lembaga komunikasi pemerintah, agar tidak terkesan terlalu terikat dengan kepentingan politik tertentu.​

Mundurnya Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menandai berakhirnya babak baru dalam karier politiknya. Meskipun singkat, peranannya dalam membentuk lembaga komunikasi strategis ini cukup signifikan. Ke depan, diharapkan lembaga ini dapat terus berfungsi optimal dalam menyampaikan informasi kebijakan Presiden kepada publik, dengan tetap menjaga profesionalisme dan independensinya.​

Perjalanan Hasan Nasbi menunjukkan bahwa dalam dunia politik, dinamika dan perubahan adalah hal yang wajar. Langkah mundurnya ini membuka peluang bagi regenerasi dan pembaruan dalam struktur komunikasi pemerintahan, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *