Curug Cinunjang Tasikmalaya: Si “Juara Tersembunyi” dari Pelosok Mandalamekar

Curug Cinunjang Tasikmalaya / Dadan Wardana – Google Maps

TASIKMALAYA – Bagi para penjelajah alam sejati, keindahan bukanlah yang paling mudah dijangkau, melainkan yang harus dicari dengan usaha. Dan di sudut sunyi Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, tersembunyi satu mahakarya alam yang belum banyak tersentuh—Curug Cinunjang Tasikmalaya.

Bagaikan permata yang tersembunyi di balik belantara, Curug Cinunjang hadir memikat dengan panorama alam yang masih perawan, aliran air yang jernih, dan udara segar yang membelai kulit seperti pelukan pagi hari di musim hujan. Inilah tempat pelarian sempurna bagi siapa pun yang ingin sejenak lepas dari riuhnya dunia.

Menyelami Keindahan Alam Curug Cinunjang

Curug Cinunjang berdiri megah dengan ketinggian sekitar 50 meter. Aliran airnya meluncur deras di atas tebing bebatuan layaknya perosotan raksasa yang dibentuk oleh tangan alam. Di kiri dan kanan, batu-batu besar dan pepohonan kecil menciptakan lanskap alami yang begitu estetik—cocok jadi latar foto yang akan bikin siapa pun iri melihatnya.

Suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian seolah menyanyikan irama khas hutan tropis. Udara di sekitar curug ini pun begitu bersih dan sejuk, serasa seperti sedang menghirup hidup baru. Tak sedikit pengunjung yang datang hanya untuk duduk sejenak, meresapi kedamaian, atau sekadar bermain air di kolam alaminya yang jernih.

Lokasi dan Akses Menuju Curug Cinunjang

Curug Cinunjang berlokasi di Kampung Cinunjang, Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Letaknya memang cukup terpencil, bahkan banyak yang menyebutnya “curug juara yang tersembunyi.” Rute menuju lokasi ini tidaklah mudah—trek yang dilalui cukup menantang, berbatu, dan menanjak. Namun di balik perjuangan itu, terbayar lunas oleh pemandangan alam yang memanjakan mata.

Bagi kamu yang hendak berkunjung, kendaraan bisa diparkir di area Curug Sawer. Biaya parkir cukup terjangkau, hanya Rp2.000 untuk motor. Dari sana, perjalanan menuju Curug Cinunjang bisa ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalur alami yang menantang, sekitar 30–45 menit tergantung kondisi fisik.

See also  Bukit Lestari Tasikmalaya: Seruput Kopi, Hirup Alam, Lepas Penat

Waktu Terbaik dan Tips Berkunjung

Karena belum tersedia penerangan di sepanjang jalur menuju curug, disarankan untuk memulai perjalanan sejak pagi hari. Waktu terbaik untuk mengunjungi Curug Cinunjang adalah antara pukul 07:00 hingga 15:00 WIB. Hindari datang terlalu sore demi keselamatan, apalagi jika cuaca mendung.

Karena belum ada pengelolaan resmi dari warga atau pemerintah setempat, kunjungan ke Curug Cinunjang masih gratis alias tanpa tiket masuk. Tapi jangan lupa, fasilitas umum seperti toilet, warung makan, atau tempat istirahat belum tersedia. Oleh karena itu, pastikan membawa bekal sendiri, termasuk makanan ringan, minuman, serta obat-obatan pribadi.

Jika kamu berencana bermain air atau berenang, bawalah baju ganti. Dan yang paling penting—jangan meninggalkan sampah apa pun. Mari kita jaga bersama keasrian tempat ini agar tetap menjadi surga tersembunyi yang lestari.

Potensi Wisata Alam yang Belum Tergarap Maksimal

Kepala Desa Mandalamekar, Alfie Akhmad Hariri, menyampaikan bahwa kawasan ini menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa. Selain Curug Cinunjang, terdapat juga curug-curug lain seperti Curug Sawer, Curug Amoh, dan Curug Jawa, serta beberapa gua dan hutan yang tengah dikembangkan menjadi destinasi agrowisata.

Meski potensi begitu besar, pengembangan wisata masih menghadapi beberapa kendala, terutama dari sisi infrastruktur. Jalan menuju curug masih terbatas dan belum sepenuhnya layak. Namun, dengan semangat gotong royong, warga desa perlahan membenahi akses jalan secara swadaya. Upaya ini menjadi langkah awal untuk membuka pintu keindahan Curug Cinunjang kepada khalayak lebih luas.

Kesan Pengunjung dan Harapan ke Depan

Banyak pengunjung yang terpukau oleh keindahan Curug Cinunjang. Salah satunya adalah Dedi, seorang wisatawan lokal, yang mengungkapkan kekagumannya terhadap curug ini. Menurutnya, suasana alamnya masih sangat asri dan menyegarkan, meski sarana dan prasarana perlu ditingkatkan. Ia pun berharap agar pemerintah desa maupun kabupaten dapat lebih serius dalam penataan dan promosi wisata ini, agar Curug Cinunjang dapat dikenal lebih luas dan menarik lebih banyak wisatawan.

See also  Tebing, Ombak, dan Sejumput Sejarah: Eksplorasi Keindahan Pantai Cimanuk

Curug Cinunjang: Bukan Sekadar Air Terjun

Mengunjungi Curug Cinunjang Tasikmalaya bukan hanya tentang melihat air terjun, tapi juga tentang merasakan petualangan, menyatu dengan alam, dan menemukan ketenangan yang mungkin telah lama kita cari. Ia bukan sekadar destinasi, tapi sebuah pengalaman. Sebuah pembuktian bahwa untuk menemukan keindahan sejati, kita harus berani keluar dari zona nyaman dan menelusuri jejak yang belum tentu dilalui banyak orang.

Jadi, siapkah kamu menaklukkan perjalanan menuju Curug Cinunjang dan menjadikannya kenangan tak terlupakan bersama sahabat, keluarga, atau komunitas petualangmu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *