2 Petani Tertimbun Longsor di Tasikmalaya, Tim SAR Berpacu dengan Waktu dan Alam

Asep Juhariyono / Sindonews

TASIKNET – Longsoran tanah yang tiba-tiba menggulung dua petani di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, membuka babak haru dan harapan. Acu (65) dan Amin (60) hilang tertimbun sejak Sabtu, 29 Juni 2025. Kini, tim SAR gabungan berjuang keras menembus medan berat untuk menemukan mereka.

Tantangan Medan Ekstrem dan Ancaman Susulan

Tim tidak bisa asal masuk. Medan menuju lokasi pencarian terasa seperti mendaki “jamur setan” yang licin: tanah lembab, kemiringan mencapai ~45°, dan pepohonan rapat menghalangi pandangan. Selain itu area ini dilintasi SUTET, berdekatan sekitar 20 meter dari bibir longsor, meningkatkan risiko kecelakaan seperti aliran listrik. Kondisi struktur tanah yang “labil” juga menambah potensi longsor susulan saat hujan datang.

Teknologi dan Anjing Pelacak Dipadu

Untuk menjinakkan kompleksitas operasi, tim SAR mengandalkan dua senjata andalan:

1. Drone Thermal

Menerbangkan drone thermal pertama di hari pencarian, guna memetakan area longsor dari udara dan mengidentifikasi area hangat yang berpotensi menandai tubuh manusia di dalam timbunan.

2. Unit Anjing Pelacak (K9)

Dua anjing K9 beserta handler-nya dikirim ke medan berat. Mereka berfungsi menandai zona yang diduga terdapat korban, memberikan informasi penting saat akses langsung terbatas.

Pernyataan Tim di Lapangan

  • Mamang Fatmono—Kasi Operasi Kantor SAR Bandung—menyampaikan bahwa drone dan K9 bekerja sama mendeteksi titik berbahaya dan mengidentifikasi tempat mencari secara aman. Mereka juga mewaspadai adanya longsor susulan.
  • Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah menegaskan bahwa pencarian dilakukan hati-hati dengan alat manual seperti cangkul dan linggis saja, agar tidak memicu longsor tambahan. Mereka pun berharap cuaca cerah mendukung proses penyisiran.

Strategi Pencarian: Keseimbangan Antara Cepat dan Aman

  1. Pemetaan Udara Terlebih Dahulu
    Drone thermal memberi gambaran keseluruhan—mirip atlas yang memperlihatkan semua rute dan jebakan.
  2. Penurunan K9 di Titik Kritis
    Anjing pelacak mulai berada di medan “deteksi panas”, di titik yang telah dipetakan—menghindari area labil dan menjaga kecepatan pencarian.
  3. Evakuasi Manual Berhati-hati
    Setelah anjing menunjukkan kemungkinan lokasi, tim menggunakan cangkul dan linggis untuk mengeluarkan material longsor dengan sangat hati-hati.
See also  Ngopi di Tengah Rimbunnya Kota: Menyelami Urban Forest Tasikmalaya

Hambatan dan Kesulitan

  • Akses Jalan: Butuh berjalan kaki 700–800 m melewati jalur sempit dan landai terjal (~30–45 derajat) demi mencapai titik longsor. Teknologi berat—seperti ekskavator—tidak bisa dibawa langsung ke lokasi.
  • Cuaca Tidak Menentu: Kondisi cuaca yang tak menentu bisa menghentikan operasi bila hujan deras datang—karena itu, keselamatan tim jadi prioritas. ⁠

Harapan di Tengah Keterbatasan

Meski penuh tantangan, tim SAR tidak berhenti. Mereka bergantian memantau retakan tanah, sisa-sisa getaran, atau tanda-tanda bau melalui unit K9. Drone selalu standby mendeteksi perubahan suhu secara dini.

Target utama: menemukan Acu dan Amin sebelum hari berganti, membawa mereka pulang ke keluarga dengan selamat—atau paling tidak memberi kejelasan pada mereka yang menanti di rumah.

Mengapa Ini Penting?

  • Kehidupan dan Kepastian: Setiap detik harapan berarti. Kehadiran teknologi dan strategi terukur meningkatkan peluang penemuan korban.
  • Sinergi Nyata: Ini bukan sekadar misi SAR, tapi juga kolaborasi TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Tagana, relawan, dan warga. Kekuatan bersama melawan alam yang tak terduga.
  • Pelajaran Penerapan Teknologi: Penggunaan drone thermal dan anjing pelacak menunjukkan bagaimana teknologi membantu efektivitas tanpa mengorbankan keselamatan.

Dua petani, dua nama yang mewakili harapan ribuan keluarga di pedesaan: Acu dan Amin. Tim SAR berjuang bukan sekadar menyelamatkan—tapi juga membawa ketenangan dan kepastian. Mari bersama mendoakan agar mereka segera ditemukan, dan semoga kisah ini menginspirasi kesiagaan tinggi terhadap bencana alam di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *